1. Kolmanskop
Kota
mati di selatan Namibia, beberapa kilometer dari pelabuhan Luderitz. Di
tahun 1908 Luderitz mengalami demam berlian, dan orang-orang kemudian
menuju ke padang pasir Namib untuk mendapatkan kekayaan dengan mudah.
2. Prypiat
Kota
besar di daerah terasing di Ukraina Utara, merupakan daerah perumahan
para pekerja kawasan nuklir Chernobyl. Kawasan ini mati sejak
terjadinya bencana nuklir Chernobyl yang menelan hampir 50.000 jiwa.
Setelah kejadian, lokasi ini praktis seperti sebuah museum, menjadi
bagian dari sejarah Soviet. Bangunan apartement, kolam renang, rumah
sakit, dan banyak bangunan yang lain hancur. Dan semua isi yang
terdapat dalam bangunan tersebut dibiarkan ada di dalamnya, seperti
arsip, TV, mainan anak-anak, barang berharga, pakaian dan lain-lain
semua seperti kebanyakan milik keluarga-keluarga pada umumnya.
3.Utara Taiwan
Disebelah
Utara Taiwan, terdapat sebuah kampung yang futuristic, pada awalnya
dibangun sebagai sebuah tempat peristirahatan yang mewah bagi kaum
kaya. Bagaimanapun, setelah terjadi banyak kecelakaan yang fatal pada
masa pembangunannya akhirnya proyek tersebut dihentikan. Setelah
mengalami kesulitan dana dan kesulitan para pekerja yang mau
mengerjakan proyek tersebut akhirnya pembangunan resort tersebut
benar-benar dihentikan ditengah jalan. Desas-desus kemudian
bermunculan, banyak yang bilang kawasan kampung tersebut menjadi tempat
tinggal para hantu, dari mereka yang sudah meninggal.
4. Craco
terletak
didaerah Basilicata dan provinsi Matera sekitar 25 mil dari teluk
Taranto. Kota pertengahan ini mempunyai area yang khas dengan dipenuhi
bukit yang berombak-ombak dan hamparan pertanian gandum serta tanaman
pertanian lainnya. Ditahun 1060 ketika kepemilikan lahan Craco dimiliki
oleh uskup Arnaldo pimpinan keuskupan Tricarico. Hubungan yang berjalan
lama dengan gereja membawa pengaruh yang banyak kepada seluruh
penduduk. Di tahun 1891 populasi penduduk Craco lebih dari 2000 orang,
waktu itu mereka banyak dilanda permasalahan social dan kemiskinan yang
banyak membuat mereka putus asa, antara tahun 1892 dan 1922 sekitar
1300 orang pindah ke Amerika Utara. Kondisi pertanian yang buruk
ditambah dengan bencana alam gempa bumi, tanah longsor serta peperangan
inilah yang menyebabkan mereka bermigrasi massal.
Antara
tahun 1959 dan 1972 Craco kembali diguncang gempa dan tanah longsor. Di
tahun 1963 sisa penduduk sekitar 1300 orang akhirnya dipindahkan ke
suatu lembah dekat Craco Peschiera, dan sampai sekarang Craco yang asli
masih tertinggal dalam keadaan hancur dan menyisakan kebusukan
sisa-sisa peninggalan
5. Oradour Sul Glane
Perkampungan
kecil Oradour Sul Glane di Perancis menunjukan sebuah kondisi keadaan
yang sangat mengerikan. Selama perang dunia ke II, 642 penduduk
dibantai oleh tentara Jerman sebagai bentuk pembalasan atas terhadap
perlakuan Perancis waktu itu. Jerman yang waktu itu sebenarnya berniat
menyerang daerah di dekat Oradour Sul Glane tapi akhirnya mereka
menyerang perkampungan kecil tersebut pada tanggal 10 Juni 1944.
6. Sebuah Pulau di Nagasaki
Pulau
ini adalah salah satu dari 505 pulau tak berpenghuni di Nagasaki Daerah
Administratsi Jepang, sekitar 15 kilometer dari Nagasaki. Pulau ini
juga dikenal sebagai “Gunkan Jima” atau pulau kapal perang. Pada tahun
1890 ketika suatu perusahaan (Mitsubishi) membeli pulau tersebut dan
memulai proyek untuk mendapatkan batubara dari dasar laut di sekitar
pulau tersebut. Di tahun 1916 mereka membangun beton besar yang pertama
di pulau tersebut, sebuah blok apartemen dibangun untuk para pekerja
dan juga berfungsi untuk melindungi mereka dari angin topan.
Pada
tahun 1959, populasi penduduk pulau tersebut membengkak, kepadatan
penduduk waktu itu mencapai 835 orang per hektar untuk keseluruhan
pulau (1.391 per hektar untuk daerah pusat pemukiman), sebuah populasi
penduduk terpadat yang pernah terjadi di seluruh dunia. Ketika minyak
tanah menggantikan batubara tahun 1960, tambang batu bara mulai
ditutup, tidak terkecuali di Gunkan Jima, di tahun 1974 Mitsubishi
secara resmi mengumumkan penutupan tambang tersebut, dan akhirnya
mengosongkan pulau tersebut. Pada tahun 2003 pulau ini dimbil sebagai
setting film “Battle Royal II” dan mengilhami sebuah game popular
“Killer7”.
7. Kadykchan
Kadykchan
merupakan salah satu kota kecil di Rusia yang hancur saat runtuhnya Uni
Soviet. Penduduk terpaksa berjuang untuk mendapatkan akses untuk
memperoleh air, pelayanan kesehatan dan juga sekolah. Mereka harus
keluar dari kota itu dalam jangka waktu 2 minggu, untuk menempati kota
lain dan menempati rumah baru. Kota dengan penduduk sekitar 12.000
orang yang rata-rata sebagai penambang timah ini dikosongkan. Mereka
meninggalkan rumah mereka dengan segala perabotannya. Jadi anda dapat
menemukan mainan, buku, pakaian dan berbagai barang didalam kota yang
kosong.
8. Kowloon
Kota
besar Kowloon yang terletak di luar Hongkong, China. Dulunya diduduki
oleh Jepang selama perang dunia II, yang kemudian diambil alih oleh
penduduk liar setelah Jepang menyerah. Pemerintahan Inggris ingin China
bertanggung jawab terhadap kota ini, karena kota tersebut menjadi kota
yang tidak beraturan dan tidak taat pada hukum pemerintah. Populasi
tidak terkendali, penduduk membangun koridor lybirint yang setinggi
jalan yang penuh tersumbat oleh sampah, bangunan yang sangat tinggi
sehingga membuat cahaya matahari tidak bisa menyinari. Seluruh kota
disinari dengan neon. Kota tersebut penuh dengan rumah pelacuran,
kasino, rumah madat dan obat bius dan kokain, banyak terdapat
makanan-makanan dari daging anjing dan juga terdapat pabrik-pabrik
rahasia yang tidak terganggu oleh otoritas.Keadaan ini akhirnya
berakhir ketika di tahun 1993, diambil keputusan oleh pemerintah
Inggris dan otoritas China untuk menghentikan semua itu.
9.Varosha
Varosha
adalah sebuah daerah yang tidak diakui oleh republic Cyprus Utara.
Sebelum tahun 1974 Turki menginvasi Cyprus, daerah ini merupakan daerah
wisata modern di kota Famagusta. Pada tiga dekade terakhir, kota ini
ditinggalkan dan menjadi kota mati. Di tahun 1970-an, kota ini menjadi
kota tujuan wisata utama di Cyprus. Untuk memberikan pelayanan yang
memuaskan kepada para wisatawan, kota ini membangun berbagai bangunan
mewah dan hotel. Ketika tentara Turki menguasai daerah tersebut, mereka
menjaga dan memagari daerah tersebut, tidak boleh ada yang keluar masuk
kota tersebut tanpa seijin dari tentara Turki dan tentara PBB. Rencana
untuk kembali mengembalikan Varosha ke tangan kendali Yunani, namun
rencana tersebut tidak pernah terwujud. Hampir selama 34 tahun kota
tersebut dibiarkan dan tidak ada perbaikan. Perlahan bangunan-bangunan
tersebut hancur, metal mulai berkarat, jedela pecah, dan akar-akar
tumbuhan menembus dinding dan trotoar. Kura-kura bersarang di pantai
yang ditinggalkan. Di tahun 2010 Pemerintahan Turki bermaksud untuk
membuka kembali Varosha untuk para turis dan kota kembali bisa didiami
dan akan menjadi salah satu kota yang paling berpengaruh di utara pulau
10 . Kota Agdam
Kota
besar Agdam di Azerbaijan adalah salah satu kota besar yang populasi
penduduknya mencapai 150.000 orang. Namun kemudian hilang setelah pada
tahun 1993 sepanjang perang Nagorno Karabakh. Walaupun kota ini tidak
secara langsung menjadi basis peperangan, namun kota ini tetap
mendapatkan efek dari perang tersebut, dengan menjadi korban dari sikap
para Armenians yang merusak kota tersebut. Bangunan-bangunan dirusak
dan akhirnya ditinggalkan penghuninya, hanya menyisakan masjid-masjid
yang masih utuh berdiri. Penduduk Agdam sendiri sudah berpindah ke area
lain, seperti ke Iran.
0 komentar:
Posting Komentar